Kamis, 15 Mei 2014

Peran pelajar Indonesia dalam membangun bangsa

     Di antara anasir penting dari bangsa ini, pemuda adalah unsur yang sangat signifikan, dalam rangka membangun kembali bangsa dengan penanaman nilai nasionalisme yang sejati. Pemuda dirasa sebagai generasi penerus yang akan menahkodai perjalanan panjang bangsa ini. Pemuda dengan nasionalisme sejatinya diharapkan akan mampu membawa bangsa ini kepada pelabuhan yang menjadikan bangsa ini besar dan kaya. Dan sejarah telah membuktikan bahwa pemuda adalah ikon perubahan bangsa. Pemudalah yang selama ini telah mewarnai laju sejarah dan dinamika perjuangan bangsa. Melalui pemuda bangsa ini mampu lahir, bangkit, berdiri dan berjalan menjadi bangsa yang berdaulat, dengan berbagai dinamikanya.


       Sejarah telah menorehkan tintanya, bahwa dalam setiap momen penting perubahan bangsa ini senantiasa melibatkan kaum muda sebagai lokomotif penggeraknya. Peran pemuda dalam perubahan sosial bangsa bukannya sebuah isapan jempol. Jika perubahan penting bangsa ini dapat dikategorikan menjadi beberapa tahap, maka pada semua tahapan, peran pemuda selalu mengambil andil sebagai katalisator perubahan tersebut. Secara singkat tahapan sejarah perubahan bangsa dapat diuraikan sebagai berikut:
     Pertama, tahap kebangkitan. Fase ini dimulai dengan perubaan orientasi perjuangan bangsa dalam mencapai kemerdekaan. Yakni perubahan dari perjuangan secara fisik bersenjata, menjadi pejuang melalui organisasi. Budi Oetomo (BO) dalam hal ini dikenal sebagai peletak dasar menjamurnya organisasi pergerakan nasional.

Berdirinya BO dalam hal ini merupakan efek domino dari sebuah kebijakan kolonial yang dilontarkan oleh Van Deventer. Deventer menilai bahwa kebijakan Hindia Belanda selama ini sangatlah merugikan dan menyiksa penduduk pribumi. Sehingga, menurut Deventer harus ada sebuah kebijakan “balas budi” kepada penduduk pribumi.

Salah satu item yang sangat menguntungkan adalah edukasi/pendidikan. Pada awalnya politik edukasi ini sedianya hanya untuk kepentingan kolonial. Kekurangan tenaga administrasi dalam birokrasi meniscayakan pemerintah Kolonial untuk mencari tenaga administrasi tambahan dari pribumi. Dari sinilah pribumi yang semula tidak dipebolehkan mengenyam pendidikan mendapat angin segar. Meskipun hanya sebatas kaum bangsawan dan priyayi, namun melalui kebijakan ini, peribumi sedikit banyak mulai tercerahkan. Semangat nasionalisme sebagai bangsa terjajah mulai muncul akibat singgungan terhadap dunia luar. Hingga puncaknya semangat ini terejawantahkan melelui sebuah organisasi Budi Oetomo.
sumber : https://www.wikipedia.org/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar